
Benteng Willem I (tahun 1865-1872)

Kawasan Pacinan di Ambarawa (tahun 1880)
Kecamatan Ambarawa yaitu sebuah kota pasar yang terletak di sela Semarang dan Salatiga. Kecamatan ini terletak di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Pada era kerajaan kerajaan Mataram (Amangkurat II) kawasan ini bernama Limbarawa. Dahulu Ambarawa pernah dijadikan ibu kota Kabupaten Semarang. Sekarang ibu kotanya yaitu Ungaran. Ambarawa juga dikata sebagai kota Palagan Ambarawa, dan terdapat Musium Palagan Ambarawa, Musium Kereta Api Ambarawa dan Benteng Willem I.
Ambarawa menghubungkan penting yaitu memberikan jalur rel bergerigi kereta api yang menghubungkan seluruh wilayah Jawa Tengah hingga Yogyakarta menempuh Magelang. Jalur Semarang-Ambarawa-Magelang yaitu sepenuhnya operasional sampai 1977. Sekarang yaitu situs Museum Kereta Api Ambarawa.
Ambarawa yaitu lokasi penguburan kamp Jepang di mana lebih dari 15.000 orang Eropa telah diterapkan selama masa penjajahan Jepang. Setelah Jepang menyerah dan ketika Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, pertempuran pecah di daerah Ambarawa pada tanggal 20 November 1945 sela pasukan Inggris yang mengevakuasi di tanah jajahan Eropa dan Republik Indonesia.
Desa

Jalan dari Ambarawa ke Banyubiru (tahun 1920-an)
Ngampin
Ngampin terletak paling barat wilayah Kecamatan Ambarawa, bersamaan batasnya dengan Kecamatan Jambu. Pusat desa (kantor balai desa) terletak di depan rumah Mbah Tajib, pada titik 7° 15' 48.8" LS dan 110° 23' 17.7" BT, yaitu tepat 2 km sebelah barat titik nol Ambarawa, atau 40 km dari kota Semarang. Ketinggian pada titik ini yaitu 486 m di atas permukaan air laut. Wujud fisiografis wilayah Desa Ngampin secara garis besar dapat dibagi dalam 3 bagian; bagian selatan (rel kereta api sampai batas selatan desa) fisiografi datar dengan lereng rata-rata < 3%, dengan penggunaan lahan utama sawah tadah hujan dan irigasi sederhana. Beberapa kecil lahan kering dan kebun campuran. Bagian tengah (antara rel kereta api dan jalan raya) fisiografi berombak sampai bergelombang dengan lereng 3-15%. Penggunaan lahan utama pemukiman, kebun campuran dan pertanian lahan kering.
Bagian utara (jalan raya sampai batas utara desa), fisiografi bergelombang, berbukit sampai bergunung dengan lereng > 15%. Penggunaan lahan utama pertanian lahan kering di batas utara, serta pemukiman dan kebun campuran di sekitar jalan raya.
Di sepanjang jalan raya Semarang-Yogya di dekat Kantor Kejaksaan Negeri dan Pengadilan Negeri Ambarawa, berjajar para pedagang serabi khas Ambarawa. Dahulu hanya muncul di bulan Sya'ban, tetapi sekarang setiap hari warung-warung itu buka dan ramai dikunjungi para pengendara sambil melepas lelah. Tak jauh dari situ juga berjajar para penjual buah durian, yang yaitu hasil pertanian dari desa Brongkol Banyubiru sehingga dikata Durian Brongkol.
Lodoyong
Lodoyong terletak di tengah kota Ambarawa, terdiri dari beberapa kampung (RW), yaitu Pandean, Sanggrahan, Lodoyong, Losari, Warung Lanang dan Bugisan. Kampung Pandean yaitu sentra pandai besi yang memproduksi alat-alat pertanian secara tradisional. Sampai sekarang industri kecil ini sedang bertahan, meskipun banyaknya semakin menyusut dari tahun ke tahun.Di Pandean dahulu juga ada pabrik payung kertas terbesar di Jawa Tengah, tetapi sekarang sudah tutup. Kelurahan Lodoyong bersamaan batasnya dengan desa Panjang di sebelah barat, desa Kranggan di sebelah utara, desa Kupang di sebelah Timur dan desa Pojoksari di sebelah selatan. Di Kelurahan Lodoyong ada toko dan pabrik roti yang cukup terkenal yaitu toko Pauline di Jl Sudirman, jalan raya Semarang-Yogya. Kantor Kelurahan Lodoyong terletak di Pandean,depan Kantor Yayasan Gotong Royong Ambarawa.Beberapa sekolah yang ada di Lodoyong sela lain: Edukasi Anak Usia Dini Islam Terpadu (PAUD IT) Ibnu Mas'ud di Pandean, SDN Lodoyong I, SDN Lodoyong II, SD Kanisius Lodoyong, SDN Lodoyong III, SMPN 2 Ambarawa,dan STM Dr. Cipto. SDN Lodoyong II dahulunya yaitu sekolah untuk anak-anak etnis Tionghoa yang dikata Tjong Hwa Tjong Hwe (THTH). Dahulu di situ sering diadakan perayaan tradisional Tionghoa yang menjadi terlibat Barongsai. Sangat disayangkan gedung sekolah yang sudah tua tersebut tidak begitu terawat karena tidak ada biaya perawatan dari Pemerintah. Di wilayah kelurahan Lodoyong juga berdiri Rumah Sakit Umum (RSU)Ambarawa dan Markas Batalyon Kavaleri dengan lapangannya yang sekarang ada patung Jendral Sudirman. Di lapangan itu setiap tahun diadakan upacara untuk memperingati Hari Infanteri pada tanggal 15 Desember, yang merujuk pada peristiwa perang besar sela TNI dengan sekutu di Ambarawa pada bulan Desember 1945.
Kranggan
Kelurahan Kranggan ada di sebelah utara Lodoyong dan ada di tengah kota Ambarawa. Di sini berdiri Kantor Kawedanan Ambarawa yang sekarang dijadikan kantor kecamatan. Sebagai catatan, Ambarawa dahulu yaitu kawedanan yang terdiri dari kecamatan Ambarawa, Banyubiru, Bawen, Jambu dan Sumowono.Di pendopo kawedanan pada tahun 70-80-an sering dijadikan tempat agenda pentas seni, termasuk pementasan pelawak Basiyo, dari kumpulan Dagelan Mataram Yogyakarta. Di Kranggan juga terdapat Masjid Agung Mujahidin, masjid terbesar di Ambarawa. Pada tahun 70-80 an, pada bulan Ramadhan, Masjid ini sangat meriah. Menjelang buka puasa banyak pengunjung berhasrat menyaksikan pelontaran "bom udara" sebagai tanda sudah turut waktu buka. Waktu subuh juga ramai, setelah salat, para jamah biasanya jalan-jalan keliling kota. Di dekat Masjid Mujahidin ada Balai Islam yang banyak dimanfaatkan untuk kegiatan pengajian Remaja Islam Ambarawa, namun saat ini bangunan tersebut sudah tidak banyak dimanfaatkan kembali.
Di kelurahan Kranggan terdapat beberapa kampung seperti Kranggan, Jagalan, Bodean, Patoman, Kauman, Kepatihan. Di Kranggan ada bangunan Taman Kanak-kanak (TK) Kartika Siwi, yang sekarang sudah dijadikan Balai Desa Kranggan. Sedangkan TK Kartika Siwi telah dipindahkan ke sebuah bangunan di belakang Kantor Kecamatan Ambarawa. Selain TK Kartika Siwi, ada SD Negeri Kranggan 1 Ambarawa, tang yaitu gabungan dari SDN Kranggan 1 dan SDN Kranggan 2, terletak di Jln. Dr. Cipto. Sedang di jalan yang sama, terdapat SMP-SMU Taman Siswa; juga Sekolah Kristen Lentera (SKL) yang menanggapi anak-anak TK, SD dan SMP berlandaskan anugerah-Nya yang zaman dahulu dikenal sebagai Sekolah Kristen Giri Margo ( www.lentera.org ). Sedangkan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kranggan terdapat di kampung Jagalan. Di kelurahan ini juga terdapat satu pasar tradisional, yaitu pasar Suroboyo.
Kupang
Wilayah Kalurahan Kupang sangat luas meliputi beberapa kampung sela lain: Kupang Lor, Kupang Kidul, Kupang Sewan, Kupang Pete,Kupang Tengah, Kupang Tegal Bulu, Kupang Dalangan,Kupang Rengas,Kupang Jetis,Kupang Sari,KUpang Dukuh dan lain-lain. Di Kupang terdapat pasar tradisional terbesar di Ambarawa yaitu pasar Projo.Pasar ini dahulu pernah terbakar dan lewat didirikan kembali oleh Pemerintah. Sekarang di dekat pasar Projo sudah muncul bersamaan pasar modern seperti Laris, Alfamart dan lain-lain. Di depan pasar Projo terdapat terminal angkot, hal ini yang membuat jalan di depan pasar Projo yang yaitu jalan raya Semarang-Yogya selalu macet. Jangankan pada hari Lebaran, kemacetan kendaraan biasanya sangat panjang. Wacana pembangunan Jalur Lingkar Selatan Ambarawa yang dahulu yaitu sebuah wacana ,kini telah direalisasikan oleh Pemerintah menempuh Dinas Terkait yakni Kementerian Pekerjaan Umum menempuh Dinas Bina Marga telah diterapkan pengerjaan Pengadaan Jalur Lingkar Selatan Ambarawa oleh PT Duta Graha Indah Kontraktor dalam Negeri asal Jakarta.Jalur Lingkara Selatan (JLS) Ambarawa yang dimulai dari STA 0.00 di titik sebelah barat arah Magelang dari terminal Bawen membentang ke arah Selatan Kota Ambarawa melintas Perbukitan dan Perkampungan Tapak Bimo ke Selatan melintas Persawahan di kawasan pertanian sekitar Rawa Pening membelok ke arah Barat menuju Ngampin menempuh persawahan dan akhirnya pada jalan utama Semarang - Jogja . Sekolah-sekolah yang ada di Kupang sela lain: SD Negeri Kupang 1, 2, 3, 4, SMP Negeri 2 Ambarawa, SMP Islam Sudirman, SMA Negeri Ambarawa di Watu Ngorok dan SMA Islam Sudirman yang sekarang dijadikan SMA RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional). Pada bulan Ramadhan, di SMA Sudirman sering diadakan pesantren kilat untuk para remaja Islam.Di Kupang Kidul ada Sego goreng Dawam dan nasi soto ayam bu moel yang rasanya top abis. Ada pula Es Puding Bang Adi yang rasanya seger abis. Tidak boleh dilupakan pula ada SMP 5 Ambarawa yang juga yaitu tetangga dari SMK Islam Sudirman. SMP 5 Ambarawa sudah 7 tahun ada di Ambarawa dengan banyak siswa yang memadai syarat dengan 12 kelas.Meski banyak orang Ambarawa yang belum kenal SMP 5 Ambarawa, namun tidak boleh salah..prestasinya tidak ketinggalan dari SMP lain bahkan Desember tahun 2008 merintis diadakannya pelatihan jurnalistik dengan narasumber wartawan Suara Merdeka. Dengan pemandangan yang indah dan tempat yang tidak ada di pinggir jalan maka SMP 5 sangat kondusif untuk kegiatan pembelajaran.
Panjang
Sebelum tahun 2004, Kantor Kecamatan Ambarawa ada di Kelurahan Panjang. Di Panjang pula terdapat Museum Palagan, Museum Kereta Api, Gedung Pemuda, Terminal Bus Ambarawa dan Masjid Agung Palagan Ambarawa. Di kelurahan ini terdapat beberapa sekolah sela lain: SD Negeri Panjang 1, 2 dan 3. SMK Masehi PSAK Ambarawa. Selain itu di Kelurahan Panjang terdapat Rumah Sakit Bina Kasih, yang diperuntukkan untuk Ibu dan Anak.
Pojoksari
Desa Pojoksari terletak di bagian selatan kota Ambarawa dan bersamaan batasnya dengan Kecamatan Banyubiru.Masyarakat Desa pojoksari hampir beberapa besar yaitu Petani, mereka menggantungkan hidupnya dari bercocok tanam di sawah ladang mereka yang subur. Dahulu ada tempat pengolahan kompos dari Rawa Pening, tapi sekarang lahannya sudah berubah dijadikan perumahan. Sangat disayangkan jika dahulunya yaitu lahan subur persawahan yang punya kontribusi menyediakan beras untuk kepentingan penduduk Ambarawa dan sekitarnya harus berubah dijadikan perumahan.
Baran
Desa Baran terletak di sebelah utara pusat kota menuju arah Bandungan. Desa ini bersamaan batasnya dengan desa Kranggan dan Jetis. Di desa ini terdapat Gelanggang Olah Raga (GOR) Ambirawa Raga yang letaknya ada satu kompleks dengan Pura satu-satunya tempat ibadah umat Hindu di daerah sekitar. GOR ini memiliki fasilitas olah raga yang cukup komplit seperti lapangan basket, lapangan tennis dan gedung bulu tangkis serta taman jadi pemain anak-anak yang ramai dikunjungi pada saat akhir pekan.
Bejalen
Pasekan
Tambakboyo
Tambakboyo yaitu salah sebuah Kelurahan yang ada di kecamatan Ambarawa,terdiri dari 8(delapan)Desa yakni Desa Tambakboyo,Desa Tambaksari,Desa Tambakrejo,Desa Katang,Desa Busungan,Desa Karanganyar,Desa Rengas,dan Rawa Asri ( Perumahan ).Kelurahan Tambakboyo ada di sebelah timur Kota Ambarawa tepatnya sebelah Tenggara dan Timur Kelurahan Kupang.Kelurahan Tambakboyo dikepalai oleh seorang Lurah bernama Endang Moerwani Asri, SSos,yang yaitu warga pribumu Kelurahan Tambakboyo.Kelurahan Tambakboyo kini pada beberapa wilayahnya terlintasi jalur lingkar Selatan Ambarawa di bagian Timur wilayahnya dan Bagian Selatan di sekitar Rawa Pening. Beberapa besar penduduk Tambakboyo yaitu pemeluk Islam,sebagian Nasrani dan minoritas Hindu dan Arus Kepercayaan lainnya. Mata pencaharian penduduknya beragam dari petani,nelayan,pedagang,wirausahawan,kantoran,buruh pabrik,pegawai negeri,guru,dan sebagainya. Di wilayan Kelurahan Tambakboyo terdapat beberapa Sekolah diantaranya TK R.A Tambakboyo,SD N Tambakboyo 1,SDN Tambakboyo 2,Sekolah Luar Biasa,SMK Dr. Tjipto Ambarawa.
Referensi
- Tuner, Peter (1997). Java. Melbourne: Lonely Planet. hlm. 306–307. ISBN 0-86442-314-4.
- McMillan, Richard (2005). The British Occupation of Indonesia 1945-1946. Melbourne: Routledge. hlm. 306–307. ISBN 0-415-35551-6.
Sumber :
informasi.web.id, ambarawa.gilland-group.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dan lain-lainnya.